Kamis, 31 Desember 2015

B U L A N



BULAN

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Kali ini kita akan berbicara tentang Bulan. 
Bulan adalah satelit alam besar  yang berbentuk bulat telur, yang demikian besar, yang kelilingnya ditaksir sekitar 3475 km. Dia mengelilingi bumi kita dengan waktu yang sangat tepat dengan waktu 29 hari, orang mengetahui sampai detik-detiknya, sampai menit-menitnya. 29 hari 12 jam 44 menit dan 2,8 detik.   Bulan memancarkan sinarnya, tetapi bulan sebenarnya benda angkasa yang tidak bercahaya, cahayanya adalah pantulan dari cahaya matahari . sesuai dengan posisinya, demikian itu juga pantulan sinar dipancarkan ke bumi. Sebanyak yang diambilnya, sebanyak itu pula yang diberinya. 

Memang pelajaran yang dapat ditarik dari bulan adalah pelajaran take and gift, mestinya sebanyak yang anda terima maka sebanyak itu pula yang anda beri. Bulan memiliki daya tarik. Daya tariknya adalah pasang naik dan pasang surut. Dia juga memiliki daya tarik, itulah yang menyebabkan penyair-penyair, mereka yang bercinta menyebut-nyebut  bulan .

 Ada yang berkata sebarkanlah cinta dan kedamaian maka anda akan menemukan seribu bulan walau dimalam yang gelap. Tetapi, berhati-hatilah terhadap daya tarik bulan, karena bulan setelah manusia sampai kesana, ditemukan dia sebenarnya bopeng-bopeng. Buat kita, manusia, hendaknya dapat menarik pelajaran  bahwa jangan menilai sesuatu dari kejauhan , lihatlah dari dekat pelajari, karena boleh jadi yang jauh terlihat indah padahal sebenarnya hakekatnya tidak indah.

Bulan memiliki daya tarik, manusiapun terkadang memiliki daya tarik kalau kita melihatnya dari jauh, kalau kita tidak melihatnya dari dekat. Itu sebabnya Rasul SAW mengingatkan : berhati-hatilah kepada perempuan atau lelaki yang terlihat tampan dan cantik tetapi memiliki akhlak yang buruk yang disembunyikannya, sehingga jangan terpengaruh oleh yang nampak dan yang terlihat.

Saudara, ketika Nabi hidup, ada sahabat Nabi yang bertanya, kenapa bulan tadinya tiada, kemudian muncul sabit sedikit demi sedikit dan menjadi besar kemudian purnama  kemudian mengecil dan mengecil sehingga hilang lagi. Nabi tidak menjawab , tetapi Allah yang menjawab dengan turunnya firmanNya :” mereka itu bertanya kepadamu tentang bulan itu, katakanlah itu adalah waktu-waktu buat manusia, dan waktu-waktu itu ditentukan untuk melaksanakan ibadah haji,

Waktu-waktu buat manusia adalah waktu perjalanan manusia ini seperti bulan tadinya tidak tampak dipermukaan bumi, kemudian ia lahir kecil mungil, dan membesar menjadi remaja dewasa setelah itu menurun menjadi tua, pikun sampai akhirnya dia mati dan terbenam lagi. Tapi ingat ia terbenam , bukan berarti ia hilang tapi ia tidak terlihat dipentas bumi, itulah tanda-tanda yang harud dipelajari diamati dan ditarik pelajaran pelajaran dari bulan.

Bulan puasa adalah bulan kesembilan dariperjalanan bulan-bulan hijriyah, setelah itu ada bulan kesepuluh disanalah terjadi  Idul Fitri, dan memang setelah selesainya bulan ke sembilan, dan kita pun dengan  idul fitri Insya Allah kita lahir kembali sebagaimana kita dilahirkan ibu kita tanpa dosa dan noda , semoga.

Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam. Wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ

Sabtu, 08 Agustus 2015

Rendah hati

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudara, kita akan berbincang tentang Rendah Hati. Semua agama menganjurkan pemeluknya agar rendah hati, Al-Qur'an sejak dini mengingatkan :"Hai seluruh manusia kami menciptakan kamu terdiri dari lelaki dan perempuan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal yakni saling bantu membantu dan sesungguhnya yang termulia  diantara kamu disisi Allah adalah yang paling bertakwa. 

Saudara memang yang dikatakannya "yang termulia", tetapi kemuliaan inilah atau sifat-sifat yang menjadikan seseorang mulia itulah yang mengantarnya untuk rendah hati. Ketakwaan itulah yang mengantar seseorang akan membuahkan kerendahan hati , karena hanya Allah yang mengetahui siapa yang bertakwa ,Allah juga melarang orang angkuh, Allah juga mengatakan jangan sekali-kali membanggakan diri kamu. 

Saudara , kendati manusia berbeda-beda,  ada yang kaya ada yang miskin, ada yang kuat ada yang lemah, ada yang pandai ada yang bodoh,tetapi yakinlah diatas semua yang pandai ada yang lebih pandai, diatas semua yang kuat ada yang lebih kuat dan yakinlah bahwa tidak semua pengetahuan telah diraih oleh seseorang , bisa jadi apa yang saya ketahui tidak diketahui orang lain, dan apa yang diketahui orang lain tidak saya ketahui. Yang kayapun membutuhkan yang miskin,  yang kuat membutuhkan yang lemah, karena itu Nabi mengingatkan kalian memperoleh rizki kalian , kalian memperoleh kemenangan karena bantuan orang-orang lemah diantara kamu. Dengan demikian tidak pada tempatnya untuk berbangga-bangga atau menyombongkan diri.

Saudara dalam konteks rendah hati, kata para pakar contohilah air, kendati air dibutuhkan  oleh semua yang hidup , bahkan sumber semua kejadian yang hidup, namun air terus mencari tempat yang rendah. Dia menurun dan menurun tetapi jangan duga ia tidak kuat, jika anda membendungnya dia akan terus melaju dan bisa jadi mendobrak segala sesuatu, begitulah seseorang yang rendah hati. Betapa anda akan angkuh kata Al-Qur'an : " Hai manusia, betapapun tingginya kepala kamu , dia tidak akan mencapai langit" Betapapun kuatnya hentakan kaki kamu , hentakan itu tidak dapat menembus bumi, Hai Manusia kalau kamu ingin melihat kelemahanmu bandingkanlah kemampuanmu dengan lalat. Yang bila merebut sesuatu darimu engkau tidak dapat mengambilnya kembali. 

Saudara, jangan duga bahwa rendah hati ditandai dengan jalan yang loyo, jangan duga rendah hati digabarkan dengan menunduk saat berjalan, tidak. 
Nabi SAW berjalan dengan penuh dinamisme, beliau dilukiskan bagaikan turun dari dataran tinggi, jangan juga duga bahwa rendah hati membuat anda tidak gagah. Seorang sahabat Nabi pernah bertanya kepada Nabi, "Wahai Nabi, saya senang alas kakiku indah bajuku indah, apakah itu keangkuhan?" Nabi menjawab "Tidak, keangkuhan adalah mengingkari hak orang , keangkuhan adakah melecehkan dan menghina orang lain"

Rendah hati berbeda dengan keangkuhan bahkan Nabi mengingatkan "Allah merahmati seseorang yang mengetahui kadar dirinya , menempatkan dirinya pada tepat yang sebaik-baiknya". Bahkan Nabi mengingatkan "Anda bersifat angkuh kepada orang yang angkuh itu merupakan sedekah kepada sang angkuh." Demikianlah Rendah Hati.

 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ya Allah kami bermohon kepadaMu kesehatan dalam keimanan , kami bermohon keimanan dalam budi pekerti yang luhur , kami bermohon usia yang panjang dalam kebajikan amal. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperbaiki bentuk fisik kami, maka kami bermohon perbaiki pulalah akhlak kami. Ya Allah, jadikanlah bisikan hati kami lebih indah dari apa yang kami nyatakan. Dan jadikanlah apa yang nyata dari kami selalu merupakan kebajikan , dan jadikanlah kami dari hamba-hambamu yang shaleh.

Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa'ala alihi Washahbihi Wasallam wal hamdulillah hirobbil 'alamiin.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ









Persahabatan


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Saudaraku.. tentu anda mempunyai sahabat tetapi tidak semua yang mempunyai sahabat memahami benar apa yang dinamai sahabat . Sahabat memang dari segi bahasa adalah teman tetapi bukan semua teman dinamai sahabat.  Sahabat adalah anda dalam sosok yang lain , yang lain itu anda walaupun sosoknya berbeda. Itu sebabnya orang berkata 'jika anda ingin mengenal seseorang anda tidak perlu bertanya siapa dia. tetapi bertanyalah siapa sahabatnya'. Kita membutuhkan sahabat bukan saja sewaktu kita susah, walau sahabat itu diukur ketulusannya , kejujurannya pada saat kesusahan. Sekali lagi kita memerlukan sahabat, bukan hanya waktu kita susah tetapi juga waktu kita bergembira . Karena tidak ada gunanya kegembiraan jika hanya kita sendiri yang menikmatinya, semakin banyak yang terlibat dalam kegembiraan, semakin besar rasanya kebahagiaan itu, dan semakin banyak yang terlibat dalam kesedihan semakin kecil kesedihan itu dipikul. 

Kita adalah makhluk sosial kita membutuhkan sahabat, sekian banyak tuntunan dalam konteks persahabatan yang diberikan oleh agama atau budaya kita. Misalnya, jika anda ingin mencari sahabat jangan mencari sahabat yang seperti tukang las, jika anda menemaninya, kalau bukan baju anda terbakar oleh apinya, paling tidak anda mendapatkan aroma yang tidak sedap.  Carilah sahabat yang bagaikan menjual parfum, kalau anda tidak mendapat parfumnya akan paling tidak aroma harum anda dapatkan. 
Sahabat lebih kita cintai dari saudara,  karena saudara baru kita cintai kalau dia menjadi sahabat kita. Kalau tidak menjadi sahabat pasti tidak akan kita cintai.

Saudara, orang berkata tidak sempit lubang jarum bagi dua orang yang bersahabat. Dan tidak luas dunia ini bagi dua orang yang berseteru. Karena itu pesan mereka, kalau anda diajak untuk berpergian, tanyalah lebih dahulu siapa yang beserta anda, nanti setelah itu baru bertanya  kemana akan pergi.  Karena jika anda enggan pergi, tapi jika yang bersama anda adalah sahabat anda, anda akan pergi. Dan jika anda tidak akan pergi tetapi dia adalah sahabat anda , anda pun pergi sebaliknya tidak demikian.

Saudara, ada tanda-tanda bagi seorang sahabat, yang pertama adalah Sahabat yang paling sedikit basa basinya terhadap anda, orang yang menyampaikan kepada anda kelemahan anda, orang yang meluruskan kekeliruan anda , itu tanda pertama orang yang wajar untuk diangkat sebagai sahabat. Yang kedua adalah, orang yang bergembira saat anda gembira, dan yang bersedih saat anda bersedih, bukankah sahabat  adalah sosok yang lain padahal sosok itu adalah anda sendiri.  Yang ketiga adalah yang tidak meremehkan hak anda, jangan menganggap bahwa karena dia sahabat maka dapat diremehkan haknya, tidak, sahabat tidak meremehkan hak sahabatnya.  Kalau tiga sifat ini telah terpenuhi,pada seseorang maka dialah yang wajar untuk menjadi sahabat anda.

Ada peringatan agama, bahwa kelak di hari kemudian semua persahabatan putus kecuali yang dijalin oleh ketakwaan, sahabat-sahabat kental di hari kemudian nanti akan menjadi musuh-musuh, saling memusuhi kecuali yang bertakwa. Sekian banyak nanti di hari kemudian yang akan berucap "Aduhai seandainya dulu aku mengangkat si A menjadi sahabat dan tidak mengangkat si B menjadi sahabat."  Demikian semoga kita hidup bersahabat. 


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 Ya Allah, jadikanlah kami bersama para Nabi, para shadiqqin, para syuhada , para sholihin. Mereka itu adalah sebaik-baik teman dan sahabat.  Ya Allah jangan Engkau membiarkan kami hanya mengandalkan yang mencintai kami karena mereka akan lemah bahkan jemu dari kami, jangan juga Engkau membiarkan kami terpaksa  untuk mengandalkan yang memusuhi kami karena mereka itu akan mengecap kami. Dan jangan juga Engkau membiarkan kami sendirian dengan diri kami karena kami adalah orang-orang yang lemah tanpa bantuanMu Ya Allah.

Wa Shalallahu Alaa Sayyidina Muhammad Wa'ala alihi Washahbihi Wasallam

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَات

Sunnatullah

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Saudara setiap saat kita melihat air selalu mencari tempat yang lebih rendah apabila dimasak dan mencapai suhu tertentu kita menemukannya mendidih. Apabila dibiarkan dan mencapai suhu tertentu lagi dia bisa membeku. 
Matahari kita lihat terbit setiap saat  dari sebelah timur,  dan tenggelam disebelah barat , dia berjalan dengan sangat teliti sehingga anda dapat menentukan jauh sebelum gerhana, kapan persis terjadinya gerhana, bulanpun demikian, bahkan semua fenomena alam  ada ukuran-ukuran tertentu yang ditetapkan Allah, orang berkata itu hukum alam, Al-Qur'an menamai itu takdir. 
Disisi lain kita melihat ada orang-orang yang berhasil  ada juga yang gagal, ada negara maju ada juga yang terkebelakang. Kita lihat di negara maju karena masyarakatnya bersungguh-sungguh belajar dan bekerja, yang berleha-leha yang bodoh tidak akan maju bahkan gagal didalam hidupnya. Itu juga namanya takdir, tetapi secara khusus Al-Qur'an menamai itu Sunatullah.
Kebiasaan-kebiasaan itulah yang kemudian dirumuskan melalui pukul rata statistik, sehingga orang berkata itu hukum alam atau sunatullah atau takdir Illahi. 
Saudara ada hukum-hukum kemasyarakatan yang menjadikan suatu bangsa atau seseorang bisa bangkit maju atau runtuh dan tergilas oleh  sejarah. Al-Qur'an mengingatkan bahwa Allah tidak mengubah suatu kaum sebelum kaum itu mengubah apa yang terdapat pada dirinya.
Saudara, Allah SWT menegaskan bahwa  Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah apa yang terdapat dalam  diri mereka. Apa yang terdapat dalam diri mereka itu antara lain adalah pengetahuan, nilai-nilai, tekad yang kuat untuk berubah. Kalau manusia / masyarakat telah mengubah sisi dalamnya itu, maka ketika itulah Allah mengubah sisi luarnya sehingga wujud dalam masyarakat apa yang sesuai dengan  sisi dalamnya itu.
Perubahan ada yang dilakukan oleh Allah, ada yang dilakukan manusi, itulah Sunnatullah, yang dilakukan oleh manusia adalah apa yang ada dalam dirinya tekadnya harus kuat. Tednya itu harus dilakukan oleh skumpulan yang banyak .
Krena itu pernah seorang sahabat  bertanya kepad Nabi "apakah kita akan binasa  walaupun ada orang-orang yang shaleh diantara kita , beliau menjawab, "Ya, kalau memang sudah lebih banyak yang buruk". Itulah Sunnatullah yang berulang-ulang Al-Qur'an ingatkan pda madyarakat manusia dan yang dinyatakannya tidak berbeda antarasatu masyarakat dengan masyarakat yang lain karena memang dalamkonteks kehidupan bermasyarakat Allah SWT tidak membedakan siapapun yang mengikuti sunnah itulah yng berhasil, siapa yang mengelak dari sunnahnya untuk meraih sukses itulah yang gagal dalam hidupnya. Namun demikian do'a disertai dengan usaha  tetap diperlukan, karena disamping  Sunnatulaah ada juga yang dinamai Inayatullah yakni pertolongan Allah. Pertolongan Allah lahir apabila anda telah berusaha sekuat kemampuan anda namun gagal, ketika itu bisa jadi setelah Allah melihat kesungguhan hati anda Allah menurunkan bantuanNya. Baik bantuan itu kepada orang perorang maupun kepada masyarakat . Karena itu sambil berusaha sekuat kemampuan kitapun selalu harus bermohon Inayatullah pertolongan Allah dan dengan demikian kita melengkapi segala hal yang di butuhkan untuk meraih sukses di dunia dan di akhirat.

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ya Allah sesungguhnya melangkah adalah syarat untuk tiba, kesungguhan dan kebersamaan adalah mukadimah  dari jalan memasuki sukses. Kesungguhan dalam bekerja adalah syarat untuk mencapainya dan itu semua berdasar kemurahanMu ,itulah sunnahMu yang terjadi pada generasi dulu dan kini.





Kebajikan

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Kali ini kita akan berbincang tentang kebajikan , ada seorang sahabat Nabi yang pernah bertanya kepada Nabi , apakah kebajikan itu . Nabi termenung lalu menjawab "Kebajikan adalah sesuatu yang menenangkan hati dan keburukan adalah yang kamu ragu, bimbang dan hatimu tidak tenang menghadapinya walaupun sudah ada yang berkata kepadamu atau memberimu fatwa tentang kebolehannya."   Jawaban Nabi ini berdasar pada pandangan agama bahwa manusia diciptakan Allah dalam keadaan baik ,dalam keadaan fitrah. itu sebabnya <kata orang> anda sebenarnya melakukan keburukan dengan sedikit terpaksa pada mulanya dan pada akhirnya kalau sudah terbiasa maka keburukan itu dengan mudah anda lakukan. Itu juga sebabnya apabila seseorang elakukan keburukan , maka ia melakukannya pada mulanya dengan sembunyi sembunyi tetapi kalau sudah terbiasa maka dia tidak malu lagi. Ini berbeda dengan kebaikan,  anda tidak memaksakan diri untuk melakukan kebaikan bahkan tidak perlu sembunyisembunyi untuk melakukannya . 
Tapi manusia bergaul dipengaruhi oleh lingkungan oleh bacaan dipengaruhi oleh teman sehingga menjadi kaburlah kebaikan itu, bahkan bisa jadi kebaikan dianggap keburukan dan keburukan dianggap kebaikan . Memang kata para pakar sesuatu yang baik bila telah ditinggal dia dapat dianggap buru, dan sesuatu yang buruk bila sering dilakukan orang bisa saja pada akhirnya dianggap baik. 
Dari sini kitab suci Al-Qur'an menjelaskan sekelumit dari apa yang dinamakan kebaikan, digaris bawahinya bahwa kebaikan bukanlah sekedar menghadapkan wajah ke timur atau ke barat. Kebajikan bukan hanya sekedar sholat ketika kita menghadapkan wajah kita ke arah ka'bah tetapi kebajikan beraneka ragam , ayat yang menjelaskan hal ini membagi pada tiga hal pokok. 
Yang pertama berkaitan dengan hati, berkaitan dengan kaidah ,dicontohkannya keimanan kepada Allah , keimanan kepada Rasul , rukun iman yang kita kenal itu adalah bagian dari pada hati termasuk didalamnya niat yang tulus , sangka baik terhadap sesama. 
Yang kedua adalah amal perbuatan baik amal sosial berupa bantuan ,sedekah maupun amal ritual yang seperti sholat seperti zakat, yang seperti haji. 
Yang ketiga adalah akhlak , akhlak atau moral yang menghiasi pribadi seseorang antara lain adalah memenuhi janji , janji kepada Allah, janji kepada sesama manusia janji kepada lingkungan dalam konteks ini digaris bawahi bahwa memenuhi janji adalah kewajiban seorang muslim baik terhadap sesamanya muslim maupun sesamanya non muslim, sama halnya dengan menunaikan amanah itu adalah kewajiban seorang muslim baik amanah itu diterimanya dari seorang muslim atau dari non muslim. Demikian juga berakti kepada orang tua baik orang tua itu muslim maupun non muslim. Itu bagian dari akhlak, bagian dari kebajikan yang dituntut oleh agama untuk ditegakkan bagi setiap yang mengaku beragama.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ya Allah kami bermohon kepadamu segala macam kebajikan, kebajikan yang dekat untuk dunia ini dan kebajikan jauh diakhirat kelak Ya Allah kami bermohon kepadamu perlindungan dari segala keburukan baik yang dekat maupun yang jauh.
 Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa ala alihi Washahbihi Wasallam.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ












Sabtu, 01 Agustus 2015

DiBalik Makna Zakat Fitrah

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudara, mari kita berfikir dengan suara keras apa dibalik zakat fitrah, mengapa harus ada zakat fitrah,. Zakat mempunyai dua makna pokok, yang pertama penyucian yang kedua pengembangan. Ada sesuatu yang perlu disucikan sebagaimana ada  juga yang perlu dikembangkan, harta perlu disucikan, perlu juga dikembangkan. Diri kita perlu disucikan dan perlu juga dikembangkan. Nah saudara, Zakat fitrah adalah penyucian diri sekaligus pengembangannya. Fitrah, salah satu maknanya adalah asal kejadian, "setiap yang lahir dilahirkan atas dasar fitrah" . Karena setiap yang lahir membawa bersamanya fitrah, maka setiap yang lahir hendaknya dizakati dan berzakat. Saudara, siapapun yang lahir pada akhir detik ramadhan dan hidup walau sedetik setelah berbuka, maka dia wajib dizakati, pun demikian ada kewajiban dari setiap yang hidup untuk berzakat fitrah selama dia memiliki kelebihan untuk dirinya dan yang wajib diberinya pangan sehari semalam.
 Zakat Fitrah adalah lambang kesediaan  setiap kita untuk memberikan hidup kepada orang lain, lambang kesediaan kita untuk memberi pangan bagi siapapun. Apalagi salah satu ciri keberagamaan menurut Al-Qur'an adalah menganjurkan untuk memberi pangan. 
 

Ara’aitalladzi yukadzdzibu biddin.Fadzalikal ladzi yadul’ul yatim.Wala yahudhdhu’ala tha’amil miskin.


Saudara, Zakat Fitrah, tadi dikatakan zakat juga berarti pengembangan, Zakat Fitrah bertujuan mengembangkan diri kita sebagai manusia. Kita memiliki banyak potensi, Allah SWT menganugrahkan kita potensi-potensi tersebut dan itu harus kita kembangkan dalam rangka kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat. 
 Sewaktu seorang manusia berada dalam perut ibunya, ada sekian banyak organ tubuhnya yang belum berfugsi ketika itu, tetapi begitu dia lahir ia berfungsi. Dalam kehidupan dunia ini kita memiliki banyak potensi tapi harus kita kembangkan, sebagian diantaranya baru berfungsi  dengan baik ketika kita meninggalkan dunia ini.
 Sewaktu didalam perut kita mempunyai mulut tetapi mulut itu belum berfungsi . dan baru berungsi ketika kita ada di dunia ini. Ketika kita didalam perut kita telah diberi otak tetapi belum berfungsi, matapun belum berfungsi, kita hidup di dunia untuk berkembang dengan sendirinya, namun sebagian diantaranya harus kita usahakan untuk terus berkembang demi mencapai kehidupan sebagaimana layaknya manusia terhormat. Di akhirat nanti adalagi fungsi-fungsi yang telah kita kembangkan dalam kehidupan dunia ini dan itulah yang berfungsi dengan baik jika kita mampu mengembangkannya. 
Saudara, mata kepala berfungsi  baru setengah fungsinya dalam kehidupan dunia ini tetapi menjelang kematian, kata Al-Qur'an 'ketika itu kami buka tabir yang menutupi matamu, sehingga matamu saat ini amat tajam, ketika itulah seorang dapat melihat malaikat' ketika itulah seseorang  dapat melihat hal-hal yang tidak mampu dilihatnya dalam kehidupan  dunia ini.
 Saudara, ada mata hati yang mestinya kita kembangkan sehingga mata hati itu dapat berfungsi dalam kehidupan dunia ini,  sebagaimana kelak dia akan berfungsi amat baik di kehidupan akhirat nanti.
 Melalui Zakat Fitrah setelah kita berpuasa, kita berkewajiban untuk memberi hidup sekaligus untuk mengembangkan diri kita dan wawasan kita, Itu sebagian makna Zakat Fitrah.

Ya Allah, anugrahilah kepada diri kami ketakwaannya, Ya Allah sucikan dan kembangkanlah diri kami . Engkau adalah sebaik-baik yang mensucikan dan mengembangkannya Engkau adalah pemilik, Engkau adalah Penguasanya.

Ya Allah anugrahilah kami kemampuan untuk menikmati segala apa yang Engkau anugrahkan kepada kami dari nikmat -nikmat yang Engkau anugrahkan kepada kami. 

Dan anugrahkanlah  kami kemampuan untuk mensyukurinya  dengan jalan mengeluarkan zakatnya dan menafkahkannya sesuai dengan tuntunanMu.

Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa'ala alihi Washahbihi Wasallam.


وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ











 


Senin, 27 Juli 2015

Fitrah Manusia

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ada yang dikenal dalam istilah agama dengan fitrah, segala sesuatu ada fitrahnya. Manusiapun mempunyai fitrah. Fitrah dari segi bahasa, dalam koteks manusia bisa berarti asal kejadian, bisa berarti kesucian, dan bisa juga berarti agama.
 Fitrah  dalam manusia asal kejadiannya bisa diberikan beberapa contoh, antara lain manusia berjalan dengan kakinya , berfikir dengan otaknya, mendengar dengan telinganya, melihat dengan matanya, anda telah melanggar fitrah anda jika ingin mendengar dengan mata, ingin melihat dengan telinga. Anda keliru jika anda  ingin mengukur panjang suatu ruangan dengan membawa timbangan, keliru juga jika anda membawa timbangan untuk mengukur sesuatu yg tidak dapat ditimbang. Itulah Fitrah, itulah asal kejadian yang ditetapkan Allah bagi manusia karena itu mengikuti fitrah haruslah dengan memperhatikan objek dan alat yang harus digunakan .  Kita di anugerahi Allah hati untuk beriman, bukan akal yang beriman. Akal hanya mengukuhkan iman tidak menciptakan keimanan.
Selanjutnya kalau kita berkata Fitrah adalah kesucian, maka suci adalah sesuatu yang memenuhi tiga unsur pokok, yaitu indah, benar dan  baik , kalau hanya indah dia belum suci, kalau hanya benar juga demikian, kalau hanya indah dan benar tapi belumlah suci, ia harus menggabung ketiga hal tersebut. Fitrah manusia adalah mendambakan kesucian. Saudara,mencari yang benar  menciptakan ilmu , merasakan dan mengekspresikan yang indah menghasilkan seni dan menampilkan yang baik, menghasilkan akhlak. Fitrah manusia mengantarnya untuk selalu berusaha menjadi ilmuan budiman sekaligus seniman.
Saudara. kalau kita berkata bahwa fitrah dalam arti agama yang benar maka agama yang benar, salah satu diantaranya adalah saling nasehat menasehati, dukung mendukung.
Fitrah manusia mendambakan kedamaian, karena itu dalam konteks agama yang benar seorang yang kembali ke fitrah nya akan selalu mendambakan kedamaian bukan saja untuk dirinya tetapi untuk orang lain dan lingkungannya. Fitrah dalam arti agama yang benar pada akhirnya adalah upaya manusia  untuk mengenal dan mendekatkan diri pada Tuhan bahkan mencontohi sifat-sifat Tuhan sesuai dengan kemampuannya sebagai manusia. Kita dalam berpuasa misalnya berusaha mencontohi sifat-sifat Tuhan itu  karena kita ingin kembali memeluk agama yang benar, kita memiliki sifat fitrah itu kita gunakan semua potensi yang dianugrahkan oleh Allah SWT sejak asal kejadian kita , kita berusaha untuk menghiasi diri kita dengan kesucian dan pada akhirnya kita berusaha meneladani sifat-sifat Tuhan , karena itulah makna sesungguhnya dari beragama. Sifat-sifat Tuhan seperti Maha Kasih, Maha Penyayang, Maha Damai, Maha Pemaaf, Maha Kaya, Maha Kuasa dlsb yang semua diabdikan oleh Allah SWT untuk makhluk-makhluknya. Demikian makna Fitrah Manusia.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Mudik Silaturahim

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Banyak orang yang mudik banyak yang bersilaturahim ke tempat-tempat dimana keluarganya berada
mungkin kesempatan ini kita gunakan untuk merenung tentang manusia dan kelezatan-kelezatan serta kebahagiaan yg dialaminya, manusia terdiri dari fisik dan non fisik, manusia mempunyai akal, nafsu dan ruh,
masing-masing mempunyai kelezatannya. Kelezatan fisik misalnya dalam makan dan minum. Makan dan minum kita perlukan, tetapi sebagaimana dokter bahkan agama mengingatkan, jangan mengikuti nafsu dalam makan dan minum , karena itu bila diikuti akan menimbulkan penyakit / gangguan. Nafsupun ada kelezatannya, kelezatannya bahkan bisa menjadikan seseorang lupa makan dan minum atau bahkan meninggalkan makan dan minum. Misalnya seorang yang sedang asik bermain, dia enggan utk makan dan minum karena keasyikannya mengikuti permainan yang merupakan kelezatan nafsu. 
Tetapi ada orang yang bersedia tidak makan dan tidak minum bahkan meningggalkan keinginan nafsunya karena ingin mendapatkan kelezatan yang lebih tinggi lagi, yaitu kelezatan ruhani. Kita biasa berfikir, seorang yang ingin berpayah payah ke kampung halaman, rugi dari segi biaya kalau dilihat dari biayanya, bercape-cape diperjalanan, bahkan bisa jadi tidak makan dan tidak minum. Tetapi dia merasakan kebahagiaan , merasakan kelezatan, itu bisa jadi kita katakan kelezatan ruhani,.dan itu sebabnya sehingga banyak orang yang merasa senang dan bahagia mudik bersilaturahim. karena memang kelezata  ruh antara lain bersilaturahim, bertemu dengan handai tolan dan kerabat.
Kelezatan ruhani adalah kelezatan yang tertinggi, lihatlah anak-anak kita, meskipun kita telah melarangnya berpuasa karena kasihan namun dia bersikeras untuk berpuasa, karena ketika itu dia merasakan kelezatan ruhani karena mampu mengalahkan tuntutan nafsunya bahkan mampu mengalahkan kebutuhannya sehari-hari untuk makan dan minum.
Dalam bersilaturahim, kelezatan ruhani bisa kita dapatkan, asal kita mengetahui arti silaturahim itu.
Nabi SAW mengingatkan bahwa bukannya yang dinamai bersilaturahim adalah yang membalas kunjungan  orang berkunjung kepadanya, tetapi silaturahin adalah menyambung apa yang putus, oleh karena itu saat bersilaturahim maka carilah orang-orang yang pernah putus hubungannya dengan anda, sambunglah hubungan itu, cari lah mereka yang pernah dilukai hatinya, lalu berbaikanlah kepadanya, carilah orang-orang yang hubungannya dengan anda dingin dan membeku, maka hangatkanlah dan cairkanlah. Maka ketika itu anda akan merasakan kelezatan ruhani yang tiada taranya .
Ketika kita dengan keluarga dan orang tua sudah  sedemikian lama berjauhan kemudian kita mudik kembali kepada mereka, maka kelezatan ruhani itu akan kita dapatkan. dan itu rahasia mengapa sekian banyak orang yang bersedia untuk berletih-letih untuk berlapar-lapar demi mudik demi mendapatkan kelezatan ruhani.
Ingatlah bahwa kelezatan ruhani sekali lagi melebihi kelezatan jasmani dan nafsani, kelezatan ruhani adalah keluhuran, kelezatan ruhani adalah persahabatan, kelezatan ruhani adalah meninggi dan tidak pernah habis, berbeda dengan kelezatan nafsani yang bisa menjerumuskan dan tidak pernah kenyang, karena ia bagaikan menggaruk eksim, semakin digaruk semakin nyaman tetapi akhirnya dapat menimbulkan infeksi.


وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ





Sabtu, 25 Juli 2015

Halal Bihalal

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Puji syukur kepada Allah SWT akhirnya Ramadhan telah usai, semoga bulan Ramadhan ini benar-benar telah meningkatkan jiwa kita sehingga semua aktivitas kita terdorong dengan motivasi rohani. Para Pakar islam berkata bahwa ada dua motivasi dari setiap kegiatan manusia, yg pertama motivasi nafsani dan motivasi ruhani. Apabila anda melakukan kegiatan hanya sekedar untuk bersenang senang, memuaskan nafsu anda, maka itu karena motivasinya adalah nafsani. Makan , minum atau apapun kegiatan kalau hanya bersifat sesuatu yg merupakan dorongan nafsu maka kelezatannya akan cepat hilang. Tetapi kalau dorongan itu adalah dorongan ruhani maka kelezatannya akan langgeng, dan akan terasa sangat indah dan nyaman. 

Banyak diantara kita yang mudik ke kampung, kalau tujuan dari mudiknya adalah nafsani, maka bisa jadi dia kembali untuk memamerkan keberhasilannya diluar kota. Itu kesenangannya hanya sementara. Tetapi kalau tujuan dan motivasinya adalah ruhani, maka tanpa dia membawa sesuatu, dia membawa dirinyapun untuk bertemu dengan keluaga maka dia akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Memang, kembalinya ruh selalu membawa keindahan , kelezatan dan kenikmatan. Mudik dengan demikian akan menghasilkan sesuatu yg tidak tergambar indahnya dengan kata-kata.

Saudara, Lebaran kita jadikan momentum untuk menjadikan segala aktivitas kita terdorong oleh motivasi ruhani dan dengan demikian  segala sesuatu yang diajak oleh nafsu angkara akan kita hindari. Semoga kita bisa menghindarinya berkat keberhasilan kita didalam bulan puasa.

Ya Allah, Wahai Yang Memperkenankan do'a, Wahai Yang Memenuhi segala hajat, ini bulan puasa telah mengucapkan selamat perpisah dengan kami, maka Ya Allah terimalah do'a-do'a yang kami panjatkan didalam bulan puasa  dan jadikanlah kami bertemu dengan bulan mulia dari tahun ke tahun dalam RidhoMu Ya Allah. 

Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa'ala alihi Washahbihi Wasallam.

 

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُ