Sabtu, 08 Agustus 2015

Sunnatullah

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Saudara setiap saat kita melihat air selalu mencari tempat yang lebih rendah apabila dimasak dan mencapai suhu tertentu kita menemukannya mendidih. Apabila dibiarkan dan mencapai suhu tertentu lagi dia bisa membeku. 
Matahari kita lihat terbit setiap saat  dari sebelah timur,  dan tenggelam disebelah barat , dia berjalan dengan sangat teliti sehingga anda dapat menentukan jauh sebelum gerhana, kapan persis terjadinya gerhana, bulanpun demikian, bahkan semua fenomena alam  ada ukuran-ukuran tertentu yang ditetapkan Allah, orang berkata itu hukum alam, Al-Qur'an menamai itu takdir. 
Disisi lain kita melihat ada orang-orang yang berhasil  ada juga yang gagal, ada negara maju ada juga yang terkebelakang. Kita lihat di negara maju karena masyarakatnya bersungguh-sungguh belajar dan bekerja, yang berleha-leha yang bodoh tidak akan maju bahkan gagal didalam hidupnya. Itu juga namanya takdir, tetapi secara khusus Al-Qur'an menamai itu Sunatullah.
Kebiasaan-kebiasaan itulah yang kemudian dirumuskan melalui pukul rata statistik, sehingga orang berkata itu hukum alam atau sunatullah atau takdir Illahi. 
Saudara ada hukum-hukum kemasyarakatan yang menjadikan suatu bangsa atau seseorang bisa bangkit maju atau runtuh dan tergilas oleh  sejarah. Al-Qur'an mengingatkan bahwa Allah tidak mengubah suatu kaum sebelum kaum itu mengubah apa yang terdapat pada dirinya.
Saudara, Allah SWT menegaskan bahwa  Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah apa yang terdapat dalam  diri mereka. Apa yang terdapat dalam diri mereka itu antara lain adalah pengetahuan, nilai-nilai, tekad yang kuat untuk berubah. Kalau manusia / masyarakat telah mengubah sisi dalamnya itu, maka ketika itulah Allah mengubah sisi luarnya sehingga wujud dalam masyarakat apa yang sesuai dengan  sisi dalamnya itu.
Perubahan ada yang dilakukan oleh Allah, ada yang dilakukan manusi, itulah Sunnatullah, yang dilakukan oleh manusia adalah apa yang ada dalam dirinya tekadnya harus kuat. Tednya itu harus dilakukan oleh skumpulan yang banyak .
Krena itu pernah seorang sahabat  bertanya kepad Nabi "apakah kita akan binasa  walaupun ada orang-orang yang shaleh diantara kita , beliau menjawab, "Ya, kalau memang sudah lebih banyak yang buruk". Itulah Sunnatullah yang berulang-ulang Al-Qur'an ingatkan pda madyarakat manusia dan yang dinyatakannya tidak berbeda antarasatu masyarakat dengan masyarakat yang lain karena memang dalamkonteks kehidupan bermasyarakat Allah SWT tidak membedakan siapapun yang mengikuti sunnah itulah yng berhasil, siapa yang mengelak dari sunnahnya untuk meraih sukses itulah yang gagal dalam hidupnya. Namun demikian do'a disertai dengan usaha  tetap diperlukan, karena disamping  Sunnatulaah ada juga yang dinamai Inayatullah yakni pertolongan Allah. Pertolongan Allah lahir apabila anda telah berusaha sekuat kemampuan anda namun gagal, ketika itu bisa jadi setelah Allah melihat kesungguhan hati anda Allah menurunkan bantuanNya. Baik bantuan itu kepada orang perorang maupun kepada masyarakat . Karena itu sambil berusaha sekuat kemampuan kitapun selalu harus bermohon Inayatullah pertolongan Allah dan dengan demikian kita melengkapi segala hal yang di butuhkan untuk meraih sukses di dunia dan di akhirat.

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ya Allah sesungguhnya melangkah adalah syarat untuk tiba, kesungguhan dan kebersamaan adalah mukadimah  dari jalan memasuki sukses. Kesungguhan dalam bekerja adalah syarat untuk mencapainya dan itu semua berdasar kemurahanMu ,itulah sunnahMu yang terjadi pada generasi dulu dan kini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar