Sabtu, 08 Agustus 2015

Persahabatan


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Saudaraku.. tentu anda mempunyai sahabat tetapi tidak semua yang mempunyai sahabat memahami benar apa yang dinamai sahabat . Sahabat memang dari segi bahasa adalah teman tetapi bukan semua teman dinamai sahabat.  Sahabat adalah anda dalam sosok yang lain , yang lain itu anda walaupun sosoknya berbeda. Itu sebabnya orang berkata 'jika anda ingin mengenal seseorang anda tidak perlu bertanya siapa dia. tetapi bertanyalah siapa sahabatnya'. Kita membutuhkan sahabat bukan saja sewaktu kita susah, walau sahabat itu diukur ketulusannya , kejujurannya pada saat kesusahan. Sekali lagi kita memerlukan sahabat, bukan hanya waktu kita susah tetapi juga waktu kita bergembira . Karena tidak ada gunanya kegembiraan jika hanya kita sendiri yang menikmatinya, semakin banyak yang terlibat dalam kegembiraan, semakin besar rasanya kebahagiaan itu, dan semakin banyak yang terlibat dalam kesedihan semakin kecil kesedihan itu dipikul. 

Kita adalah makhluk sosial kita membutuhkan sahabat, sekian banyak tuntunan dalam konteks persahabatan yang diberikan oleh agama atau budaya kita. Misalnya, jika anda ingin mencari sahabat jangan mencari sahabat yang seperti tukang las, jika anda menemaninya, kalau bukan baju anda terbakar oleh apinya, paling tidak anda mendapatkan aroma yang tidak sedap.  Carilah sahabat yang bagaikan menjual parfum, kalau anda tidak mendapat parfumnya akan paling tidak aroma harum anda dapatkan. 
Sahabat lebih kita cintai dari saudara,  karena saudara baru kita cintai kalau dia menjadi sahabat kita. Kalau tidak menjadi sahabat pasti tidak akan kita cintai.

Saudara, orang berkata tidak sempit lubang jarum bagi dua orang yang bersahabat. Dan tidak luas dunia ini bagi dua orang yang berseteru. Karena itu pesan mereka, kalau anda diajak untuk berpergian, tanyalah lebih dahulu siapa yang beserta anda, nanti setelah itu baru bertanya  kemana akan pergi.  Karena jika anda enggan pergi, tapi jika yang bersama anda adalah sahabat anda, anda akan pergi. Dan jika anda tidak akan pergi tetapi dia adalah sahabat anda , anda pun pergi sebaliknya tidak demikian.

Saudara, ada tanda-tanda bagi seorang sahabat, yang pertama adalah Sahabat yang paling sedikit basa basinya terhadap anda, orang yang menyampaikan kepada anda kelemahan anda, orang yang meluruskan kekeliruan anda , itu tanda pertama orang yang wajar untuk diangkat sebagai sahabat. Yang kedua adalah, orang yang bergembira saat anda gembira, dan yang bersedih saat anda bersedih, bukankah sahabat  adalah sosok yang lain padahal sosok itu adalah anda sendiri.  Yang ketiga adalah yang tidak meremehkan hak anda, jangan menganggap bahwa karena dia sahabat maka dapat diremehkan haknya, tidak, sahabat tidak meremehkan hak sahabatnya.  Kalau tiga sifat ini telah terpenuhi,pada seseorang maka dialah yang wajar untuk menjadi sahabat anda.

Ada peringatan agama, bahwa kelak di hari kemudian semua persahabatan putus kecuali yang dijalin oleh ketakwaan, sahabat-sahabat kental di hari kemudian nanti akan menjadi musuh-musuh, saling memusuhi kecuali yang bertakwa. Sekian banyak nanti di hari kemudian yang akan berucap "Aduhai seandainya dulu aku mengangkat si A menjadi sahabat dan tidak mengangkat si B menjadi sahabat."  Demikian semoga kita hidup bersahabat. 


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 Ya Allah, jadikanlah kami bersama para Nabi, para shadiqqin, para syuhada , para sholihin. Mereka itu adalah sebaik-baik teman dan sahabat.  Ya Allah jangan Engkau membiarkan kami hanya mengandalkan yang mencintai kami karena mereka akan lemah bahkan jemu dari kami, jangan juga Engkau membiarkan kami terpaksa  untuk mengandalkan yang memusuhi kami karena mereka itu akan mengecap kami. Dan jangan juga Engkau membiarkan kami sendirian dengan diri kami karena kami adalah orang-orang yang lemah tanpa bantuanMu Ya Allah.

Wa Shalallahu Alaa Sayyidina Muhammad Wa'ala alihi Washahbihi Wasallam

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَات

Tidak ada komentar:

Posting Komentar